Perkembangan, Teori Atom Dalton,
Perkembangan Teori Atom Dalton
PADA TAHUN 1803,
JOHN DALTON MENGEMUKAKAN MENGEMUKAKAN PENDAPATNAYA TENTANG ATOM. TEORI ATOM
DALTON DIDASARKAN PADA DUA HUKUM, YAITU HUKUM KEKEKALAN MASSA (HUKUM LAVOISIER)
DAN HUKUM SUSUNAN TETAP (HUKUM PROUTS). LAVOSIER MENNYATAKAN BAHWA "MASSA
TOTAL ZAT-ZAT SEBELUM REAKSI AKAN SELALU SAMA DENGAN MASSA TOTAL ZAT-ZAT HASIL
REAKSI". SEDANGKAN PROUTS MENYATAKAN BAHWA "PERBANDINGAN MASSA
UNSUR-UNSUR DALAM SUATU SENYAWA SELALU TETAP".ATOM
MERUPAKAN BAGIAN TERKECIL DARI MATERI YANG SUDAH TIDAK DAPAT DIBAGI LAGI
- Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat
kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur
yang berbeda
- Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan
perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
- Reaksi
kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari
atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Model
Atom Dalton seperti bola pejalPercobaan LavosierMula-mula tinggi cairan merkuri dalam wadah yang
berisi udara adalah A, tetapi setelah beberapa hari merkuri naik ke B dan
ketinggian ini tetap. Beda tinggi A dan B menyatakan volume udara yang
digunakan oleh merkuri dalam pembentukan bubuk merah (merkuri oksida). Untuk menguji fakta ini, Lavoisier mengumpulkan merkuri
oksida, kemudian dipanaskan lagi. Bubuk merah ini akan terurai menjadi cairan
merkuri dan sejumlah volume gas (oksigen) yang jumlahnya sama dengan udara yang
dibutuhkan dalam percobaan pertamaPercobaan Joseph PruostPada tahun 1799 Proust menemukan bahwa senyawa tembaga karbonat
baik yang dihasilkan
melalui sintesis di laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki susunan
yang tetap.
Percobaan
ke- |
Sebelum pemanasan (g
Mg)
|
Setelah pemanasan (g
MgO)
|
Perbandingan Mg/MgO
|
1
|
0,62
|
1,02
|
0,62/1,02 = 0,61
|
2
|
0,48
|
0,79
|
0,48/0,79 = 0,60
|
3
|
0,36
|
0,60
|
0,36/0,60 = 0,60
|
Model Atom ThomsonBerdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik olehWilliam Crookers , maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebutelektron . Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa:"Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron"Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal.Dengan Percobaan Sinar Katode Thomson mengemukakan tentang elektron, sehingga disebut sebagai penemu electron Sinar dihasilkan dari kat didekatkan dengan magnet sinar dibelokkan Dengan magnet sinar dibelokkan
Atom adalah Konsep kemampuan untuk dipecah yg tiada berakhir Atom adalah Konsep kemampuan untuk dipecah yg tiada berakhir2. Leucippus (Abad ke-5 SM)
Ada batas kemampuan untuk dibagi, sehingga harus ada bagian yang tidak dapat dibagi lagi Ada batas kemampuan untuk dibagi, sehingga harus ada bagian yang tidak dapat dibagi lagi3. Democritus (380-470 SM)
A: tidak, tomos: dibagi. A: tidak, tomos: dibagi. Jadi atom adalah partikel yang tidak dapat dibagi lagi. Atom setiap unsur memilki bentuk & ukuran yang berbeda.4. Lucretius Sifat atom suatu bahan dalam “ On the Nature of Things ”
Comments
Post a Comment