Tugas dan Fungsi Guru Profesional,



BAB 1
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Profesional adalah suatu bidang pekerjaan yang memerlukan beberapa bidang  ilmu yang secara sengaja harus dipelajari dan di aplikasikan bagi kepentingan umum. Dengan kata lain sebuah profesi memerlukan kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan keahliannya. Dalam proses pendidikan insan, manusia merupakan unsur yang sangat diperlukan guna terselenggaranya pendidikan yang efektif dan efisien , kedua unsur tersebut adalah pendidik dan anak didik.
Guru mempunyai peranan dan kedudukan dalam keseluruhan proses pendidikan terutama dalam pendidikan formal, bahkan dalam keseluruhan pembangunan dalam masyarakat pada umumnya. Guru sebagai salah satu komponen di sekolah menempati profesi yang penting dalam proses belajar mengajar. Kunci keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah ada di tangan guru. Dalam rangka pengembangan sumber daya manusia Indonesia, peran guru yang profesional punya andil dalam mewujudkannya. Dari pada itu guru guru mempunyai tugas dan fungsi yang dibebankan kepadanya, untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik.
Guru harus sadar bahwa dia memberikan pengabdian  yang paling tinggi kepada masyarakat. Peranan guru akan semakin tampak jika dikaitkan dengan kebijaksanaan dan program pembangunan dalam pendidikan dewasa ini,yaitu berkenaan dengan mutu lulusan atau hasil pendidikan itu sendiri. Dalam keadaan seperti itu guru seyogyanya memiliki kualifikasi sesuai dengan bidang tugasnya.Tugas profesional sebagai guru harus mampu mendidik,mengajar, melatih dan mengelola kelas. Oleh sebab itu melalui latar belakang diatas penulis membuat makalah ini dengan judul "TUGAS dan FUNGSI GURU PROFESIONAL ".
B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini  yaitu:
1.      Apa pengertian tugas, fungsi dan guru ?
2.      Apa saja tugas pokok  guru profesional ?
3.      Apa peran dan fungsi guru profesional?
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembahasan makalah ini yaitu :
1.      Untuk mengetahui pengertian tugas, fungsi dan guru.
2.      Untuk mengetahui tugas pokok  guru professional.
3.      Untuk mengetahui peran dan fungsi guru professional.
 
 
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Tugas, Fungsi Dan Guru
Untuk lebih mengenal lebih jauh tentang tugas dan fungsi guru, kita kenal dulu pengertian tugas, fungsi dan guru. Tugas dalam kamus bahasa indonesia adalah pekerjaan yang menuntut  tanggung jawab seseorang, sesuatu yang wajib dilakukan atau ditentukan untuk perintah agar melakukan sesuatu dalm jabatan tertentu. Fungsi dalam kamus bahasa indonesia adalah kegunaan suatu hal pekerjaan yang dilakukan (jabatan yang dilaksanakan). Sedangkan guru adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya pendidikan, sejalan dengan itu ada juga yang menyatakan bahwa pendidik adalah orang yang membantu terhadap anak didik agar menjadi dewasa.[1]
Aktifitas proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan.Proses pembelajaran berhasil dan mutu pendidikan dapat meningkat apabila guru dapat menghayati profesinya dan tentunya guru memiliki wawasan pengetahuan dan ketrampilan sehingga membuat proses pembelajaran aktif,guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif,inofatif,kreatif dan menyenangkan.Guru dalam melaksanakan tugas profesinya di hadapkan pada berbagai pilihan,seperti cara bertindak bagaimana yang paling tepat,bahan belajar apa yang paling sesuai,metode penyajian apa yang paling efektif,alat bantu apa yang paling cocok,langkah-langkah apa yang paling efisien,sumber belajar mana yang paling lengkap,sistem evaluasi apa yang paling tepat dan sebagainya.[2]
Guru Profesional adalah guru yang berkualitas dan berkompetensi,dimana kompetensi guru itu meliputi :
a.        Kemampuan guru dalam melaksanakan program belajar mengajar.
b.       Kemampuan guru dalam menguasai bahan pelajaran.
c.        Kemampuan guru dalam melaksanakan dan mengelola proses belajar mengajar.
d.       Kemampuan menilai kemajuan proses belajar mengajar.
Maka untuk menjadi profesional kita harus menyatukan antara konsep personaliti dan integritas yang kemudian dipadukan dengan skill / keahliannya. Sehingga guru yang profesional diharuskan memahami betul tugas pokok dan fungsi guru, selanjutnya dengan peningkatan pemahaman tersebut akan meningkatkan pula kinerja guru dalam melaksanakan profesioanalnya.[3]
B.     Tugas Pokok Guru Profesional
Guru merupakan kunci keberhasilan suatu lembaga pendidikan. Guru adalah sales agent dari lembaga pendidikan. Baik atau buruknya perilaku atau cara mengajar guru akan sangat mempengaruhi citra lembaga pendidikan. Oleh sebab itu sumber daya guru ini harus dikembangkan baik melalui pendidikan dan pelatihan serta kegiatan lain agar kemampuan profesionalnya lebih meningkat. Dunia pendidikan merupakan sarana yang sangat diharapkan membangun generasi muda yang diidam-idamkan. Guru profesional akan dapat mengarahkan sasaran pendidikan membangun generasi muda menjadi suatu generasi bangsa penuh harapan.[4]
Wina Sujana (2008), seorang guru harus meyakini bahwa pekerjaannya merupakan pekerjaan yang prifesional yang merupakan upaya pertama yang harus dilakukan dalam rangka pencapaian standar proses pendidikan sesuai dengan harapan. Guru merupakan salah satu factor penting dalam proses pembelajaran. Bagaimanapun idealnya suatu kurikulum tanpa ditunjang oleh kemampuan guru untuk mengimplementasikannya, maka kurikulum itu tidak akan bermakna sebagai suatu alat pendidikan. [5]
Guru memiliki  banyak tugas, baik yang terkait oleh dinas maupun diluar dinas, dalam bentuk pengabdian. Apabila dikelompokkan terdapat tiga jenis tugas guru yaitu tugas dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan dan tugas dalam bidang kemasyarakatan. Guru merupakan profesi/jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang kependidikan walaupun kenyataannya masih dilakukan orang diluar kependidikan. Itulah sebabnya jenis profesi ini paling mudah terkena pencemaran.[6]
a.      Tugas Profesional
Yaitu suatu proses transmisi ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai hidup. Menurut Undang-undang Guru dan Dosen (UU.RI.No.14 th 2005) yang terdapat dalam bab 2 "KEDUDUKAN,FUNGSI DAN TUJUAN" Pada Pasal 4 bahwa Seorang guru memiliki tugas sebagai berikut : Kedudukan Guru sebagai Tenaga Profesional sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 1 berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.[7]
Tugas professional guru meliputi mendidik, mengajar dan melatih/membimbing, serta meneliti (riset). Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan keterampilan-keterampilan peserta didik. Dan meneliti untuk pengembangan kependidikan.[8]
b.      Tugas Guru dalam bidang Kemanusiaan
             Tugas manusiawi / kemanusiaan adalah tugas-tugas membantu anak didik agar dapat memenuhi tugas utama dan manusia kelak dengan sebaik-baiknya. Misi yang diemban guru adalah misi kemanusiaan, yaitu “pemanusiaan manusia” dalam artian transformasi diri dan auto-identifikasi peserta didik sebagai manusia dewasa yang utuh, karenanya disekolah, guru harus dapat menjadikan dirinya sebagai “orang tua kedua” bagi peserta didik, dan  dimasyarakat  sebagai figure panutan “digugu dan ditiru”. Seorang guru dapat menarik simpati para peserta didiknya dan dapat menjadi motivator dalam kegiatan belajar mengajar.[9]
            Menurut Uzer Usman (1997, masyarakat menempatkan guru pada tempat yang lebih terhormat dilingkungannya karena dari seorang guru diharapkaan masyarakat memperoroleh pengetahuan. Ini berarti bahwa guru memiliki kewajiban untuk mencerdaskan masyarakat dan bangsa menuju pembentukan manusia seutuhnya. Karenanya pantaslah bung Karno (dalam Sehertian, 1994) menyebut pentingnya guru dalam masa pembangunan adalah sebagai “pengabdi masyarakat”.[10]
c.          Tugas Guru dalam bidang Kemasyarakatan
            Sebagai seorang warga negara yang baik,seorang guru turut mengembangkan dan melaksanakan apa yang telah di gariskan oleh bangsa dan negara lewat UUD 1945 dan GBHN.Adapun tugas tersebut meliputi :
-          Mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi WNI yang bermoral pancasila
-           Mencerdaskan bangsa Indonesia[11]
d.         Tugas Personal
            Tugas personal menyangkut pribadi dan kepribadian guru. Itulah sebabnya setiap guru perlu menatap dirinya dan memahami konsep dirinya, Wiggens dalam Sahertian (1994) mengemukakan tentang potret diri guru sebagai pndidik . Menurutnya, seorang guru harus mampu berkaca pada dirinya sendiri. Bila berkaca pada dirinya, ia akan melihat bukan satu pribadi, tetapi ada tiga pribadi, yakni :
-          Saya dengan konsep diri saya ( self concept)
-          Saya dengan ide diri saya ( self ideo)
-          Saya dengan realita diri saya (self reality)[12]
            Faktor terpenting bagi seorang guru adalah kepribadiannya. Kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan Pembina yang baik bagi anak didiknya ataukah akan menjadi perusaka atau penghancur bagi hari depan anak didik, terutama bagi anak didik yang masih kecil (tingkat sekolah dasar) dan mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa (tingkat menengah).[13]
C.    Peran dan Fungsi Guru
              Para pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian tentang peran guru yang harus dilakoni. Peran guru yang beragam telah dididentifikasi dan dikaji oleh Pullias dan Young (1988), Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein (1997). Adapun peran-peran tersebut adalah:
a.      Guru sebagai pendidik
             Guru adalah pendidik, yang menjadii tokoh panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus  memiliki standar kualitas tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Peran guru sebagai pendidik (nurturer) berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalam lebih lanjut.[14]                 
            Sehubung dengan peranannya sebagai pendidik, guru harus menguasai ilmu antara lain mempunyai pengetahuan yang luas, menguasai bahan pelajaran serta ilmu-ilmu yang bertalian dengan mata pelajaran/bidang study yang diajarkan, menguasai teori dan praktek mendidik, teori kurikulum metode pengajaran, teknologi pendidikan teori evaluasi psikologi belajar dan sebagainya.[15]
b.      Guru sebagai pengajar
                Di dalam tugasnya, guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi dan memahami materi standar yang dipelajari. Guru sebagai pengajar, harus terus mengikuti perkembangan teknologi, sehinga apa yang disampaikan kepada peserta didik merupakan hal-hal yang uptodate dan tidak ketinggalan jaman.[16]
c.       Guru sebagai pembimbing
            Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreativitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.[17]
d.      Guru sebagai pemimpin
         Guru sebagai pemimpin dituntut untuk memiliki kualifikasi tertentu antara lain kesanggupan menyelenggarakan kepemimpinan, seperti merencanakan, melaksanakan, mengorganisasi, mengkordinasi kegiatan, mengontrol, dan menilai sejauh mana rencana telah terlaksana. Selain itu, guru harus memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, seperti hubungan sosial, kemampuan berkomunikasi, ketenagaan, ketabahan, humor, tegas, dan bijaksana.[18]


e.    Guru Sebagai pengelola Pembelajaran
            Seorang guru sebagai pengelolah pembelajaran berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa belajar dengan nyaman.
Sebagai manager,guru memiliki 4 fungsi umum :
-          Merencanakan tujuan belajar
-          Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar
-          Memimpin,meliputi : memotivasi,mendorong dan menstimulasi peserta didik
-          Mengawasi segala sesuatu dalam rangka mencapai tujuan[19]
f.    Guru Sebagai Model dan Teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Peran dan fungsi ini patut dipahami, dan tidak perlu menjadi beban yang memberatkan, sehingga dengan ketrampilan dan kerendahan hati akan memperkaya arti pembelajaran. Yang harus diperhatikan oleh guru bila menjadi seorang teladan yaitu sikap dasar, bicara dan gaya bicara, kebiasaan bekerja, sikap melalui pengalaman dan kesalahan, pakaian, hubungan kemanusiaan, proses berfikir, prilaku neurotis, selera, keputusan, kesehatan, dan gaya hidup secara umum. Guru yang baik adalah yang menyadari kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang ada pada dirinya, kemudian ia menyadari kesalahan ketika memang bersalah[20]
g.      Guru Sebagai Aministrator
Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Guru akan dihadapkan pada berbagai tugas administrasi disekolah. Oleh karena itu, seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.[21]
h.      Guru Sebagai Penasihat
Guru adalah seorang penasihat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasihat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasihati orang. Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat keputusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar dapat menyadari perannya sebagai orang kepercayaan dan penasihat secara lebih mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental.[22]
i.        Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu kedalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini, terdapat jurang yang dalam dan luas antara generasi yang satu dengan yang lain, demikian halnya pengalaman orang tua memiliki arti lebih banyak dari nenek kita. Seorang peserta didik yang belajar sekarang, secara psikologis berada jauh dari penagalaman manusia yang harus dipahami, dicerna, dan diwujudkan dalam pendidikan.[23]
j.        Guru sebagai emancipator
Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi peserta didik, menghormati setiap insane. Guru telah melaksanakan fungsinya sebagai emansipator, ketika peserta didik yang telah menilai dirinya sebagai pribadi yang tidak berharga, merasa dicampakkan orang lain atau selalu diuji dengan berbagai kesulitan sehingga hampir putus asa, dibangkitkan kembali menjadi pribadi yang percaya diri. Ketika peserta didik hampir putus asa, diperlukan ketelatenan, keuletan, dan seni memotivasi agar timbul kembali kesadaran, dan bangkit kembali harapannya.[24]
k.      Guru Sebagai Pendorong Kreativitas
Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreatifitas tersebut. Kreativitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan cirri aspek dunia kehidupan disekitar kita. Kreativitas menunjukkan bahwa apa yang akan dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari yang telah dikerjakan sebelumnya.[25]
l.        Guru Sebagai Evaluator
Dengan adanya evaluasi seorang guru dapat mengetahui apakah siswanya telah berhasil sehingga mereka layak untuk diberikan materi yang baru ataukah sebaliknya sehingga mereka perlu adanya remidial. Dengan adanya pemahaman tentang pentingnya tugas dan fungsi guru profesional,semoga guru sekarang tidak terjangkit oleh virus penyakit yang dapat menyerang seorang guru,melemahkan kualitas guru,dan berdampak negatif pada upaya peningkatan mutu pendidikan.[26]
m.    Guru Sebagai Kulminator
Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga akhir (kulminasi). Dengan rancangannya peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap yang memungkinkan setiap peserta  didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Disini peran kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator.[27]
Guru sejatinya adalah seorang pribadi yang harus serba bisa dan serba tahu. Serta mampu mentransferkan kebiasaan dan pengetahuan pada muridnya dengan cara yang sesuai dengan perkembangan dan potensi anak didik. Begitu banyak peran yang harus diemban oleh seorang guru. Peran yang begitu berat dipikul dipundak guru hendaknya tidak menjadikan calon guru mundur dari tugas mulia tersebut.[28]
n.      Guru Sebagai Ilmuwan
Guru dipandang sebagai orang yang paling berpengetahuan. Dia bukan saja berkewajiban menyampaikan pengetahuan yang dimiliknya kepada murid, tetapi juga berkewajiban mengembangkan pengetahuan itu dan terus menerus memupuk pengetahuan yang telah dimilikinya. Dalam abad ini, dimana pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat, guru harus mengikuti dan menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut. [29]
o.      Guru Sebagai Pembangunan
Sekolah turut serta memperbaiki masyarakat dengan jalan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat dengan turut melakukan kegiatan-kegiatan pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh masyarakat itu. Guru baik sebagai pribadi maupun guru professional dapat menggunakan setiap kesempatan yang ada untuk membantu berhasilnya rencana pembangunan masyarakat, sepertu: kegiatan keluarga berencana, koperasi, pembangunan jalan-jalan, dan sebagainya. Partisipasinya dalam masyarakat akan turut mendorong masyarakat lebih bergairah untuk membangun. Dan dipihak lain akan lebih mengembangkan kualifikasinya sebagai guru.[30]


p.      Guru Sebagai Motivator
            Sebagai motivator, guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik agar siswa lebih semangat dalam proses belajar mengajar, dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
-          Peserta didik akan bekerja keras kalau memiliki minat dan perhatian terhadap pekerjaannya.
-          Memberikan tugas yang jelas dan dapat dimengerti.
-           Memberikan penghargaan terhadap hasil kerja dan prestasi peserta didik.
-           Menggunakan hadiah, dan hukuman secara efektif dan tepat guna.
-           Meberikan penilaian dengan adil dan transparan.[31]
         Semakin akurat para guru melaksanakan fungsinya, semakin terjamin tercipta dan terbinanya kesiapan dan kehandalan seseorang sebagai manusia pembangunan. Dengan kata lain, potret dan wajah bangsa dimasa depan tercermin dari potret diri para guru masa kini, dan gerak maju dinamika kehidupan bangsa berbanding lurus dengan cita para guru ditengah-tengah masyarakat. [32]


BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
            Tugas dalam kamus bahasa indonesia adalah pekerjaan yang menuntut  tanggung jawab seseorang, sesuatu yang wajib dilakukan atau ditentukan untuk perintah agar melakukan sesuatu dalm jabatan tertentu. Fungsi dalam kamus bahasa indonesia adalah kegunaan suatu hal pekerjaan yang dilakukan (jabatan yang dilaksanakan). Sedangkan guru adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya pendidikan, sejalan dengan itu ada juga yang menyatakan bahwa pendidik adalah orang yang membantu terhadap anak didik agar menjadi dewasa. Apabila dikelompokkan terdapat tiga jenis tugas guru yaitu tugas dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan dan tugas dalam bidang kemasyarakatan. guru profesional adalah guru yang mampu mengelola dirinya dalam melaksanakan tugas – tugas nya sehari – hari . Guru adalah pendidik profesional dengan peranan dan fungsi sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, ilmuwan, motivator, teladan, administrator,penasihat, innovator,mpemimpin,pengelola pembelajaran, emancipator, evaluator, kulminator, dan pembangun.
B.   Saran dan Kritik
            Dari semua penjelasan yang pemakalah paparkan, pemakalah berharap saran serta kritik dari para pembaca agar pemakalah dapat memperbaiki dan menyempurnakan kualitas dari pembuatan makalah serta meningkatkan mutu isi dari makalah tersebut.





Daftar Pustaka
Alma Buchari dkk. 2009. Guru Profesional. Bandung : Alfabeta
Daradjat Zakiah.2005. Kepribadian Guru. Jakarta : Bulan Bintang
Getteng Rahmat. 2012.Menuju Guru Profesional dan Beretika. Makassar: Alauddin Press

Hamalik Oemar.2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Rahman Muhammat, sofan amri. 2014. Kode Etik Profesi Guru. Jakarta: Prestasi pustaka raya
http://upkmantewe.blogspot.com/tugas-dan-peran-guru.html
http://nurdilamongan.blogspot.com/2012/03/tugas-dan-fungsi-guru-profesional.html
http://kablillah.blogspot.com/2013/03/makalah-fungsi-peran-dan-karakteristik_8625.html






[1] http://upkmantewe.blogspot.com/tugas-dan-peran-guru.html
[2] http://nurdilamongan.blogspot.com/2012/03/tugas-dan-fungsi-guru-profesional.html

[3] http://nurdilamongan.blogspot.com/2012/03/tugas-dan-fungsi-guru-profesional.html
[4] Prof.Dr.Buchari Alma, Guru Profesional, Bandung:Alfabeta,2009,hal :123
[5] Rahman Getteng, Menuju Guru Profesional dan Beretika, Makassar:Alauddin Press, 2012, hal :10
[6] Ibid, hal : 24
[7]  http://nurdilamongan.blogspot.com/2012/03/tugas-dan-fungsi-guru-profesional.html
[8]  Muhammat Rahman, Kode Etik Profesi Guru. Jakarta: Prestasi pustaka raya, 2014, hal:112
[9] Ibid, hal: 112
[10] Ibid. hal :112
[11] http://nurdilamongan.blogspot.com/2012/03/tugas-dan-fungsi-guru-profesional.html
[12] Muhammat Rahman, Kode Etik Profesi Guru. Jakarta: Prestasi pustaka raya, 2014, hal:113
[13] Zakiah Daradjat, Kepribadian Guru. Jakarta :Bulan Bintang, 2005, hal :9
[14] Muhammat Rahman, Kode Etik Profesi Guru. Jakarta: Prestasi pustaka raya, 2014, hal:104

[15] http://kablillah.blogspot.com/2013/03/makalah-fungsi-peran-dan-karakteristik_8625.html
[16] http://upkmantewe.blogspot.com/tugas-dan-peran-guru.html
[17] Muhammat Rahman, Kode Etik Profesi Guru. Jakarta: Prestasi pustaka raya, 2014, hal : 108
[18] Prof. Dr. Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001,hal:125
[19] http://nurdilamongan.blogspot.com/2012/03/tugas-dan-fungsi-guru-profesional.html
[20] http://kablillah.blogspot.com/2013/03/makalah-fungsi-peran-dan-karakteristik_8625.html

[21] Muhammat Rahman, Kode Etik Profesi Guru. Jakarta: Prestasi pustaka raya, 2014, hal :109
[22] Ibid, hal:109
[23] Ibid, hal:110
[24] http://kablillah.blogspot.com/2013/03/makalah-fungsi-peran-dan-karakteristik_8625.html
[25] Muhammat Rahman, Kode Etik Profesi Guru. Jakarta: Prestasi pustaka raya, 2014, hal :110
[26] http://nurdilamongan.blogspot.com/2012/03/tugas-dan-fungsi-guru-profesional.html
[27] Muhammat Rahman, Kode Etik Profesi Guru. Jakarta: Prestasi pustaka raya, 2014, hal :111
[28] Ibid, hal: 111
[29] Prof. Dr. Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001,hal:125
[30] Ibid, hal:126
[31] http://kablillah.blogspot.com/2013/03/makalah-fungsi-peran-dan-karakteristik_8625.html

[32] Rahman Getteng, Menuju Guru Profesional dan Beretika, Makassar:Alauddin Press, 2012, hal :

Comments

Popular Posts