Makalah Ekologi,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah
Ekologi diperkenalkan oleh Ernest Haeckel (1869), berasal dari bahasa Yunani,
yaitu: Oikos = Tempat Tinggal (rumah) Logos = Ilmu, telaah. Oleh karena itu
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup
dengan sesamanya dan dengan lingkungnya. Odum (1993) menyatakan bahwa ekologi
adalah suatu studi tentang struktur dan fungsi ekosistem atau alam dan manusia
sebagai bagiannya. Struktur ekosistem menunjukkan suatu keadaan dari sistem
ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk keadaan densitas organisme,
biomassa, penyebaran materi (unsur hara), energi, serta faktor-faktor fisik dan
kimia lainnya yang menciptakan keadaan sistem tersebut.
Fungsi
ekosistem menunjukkan hubungan sebab akibat yang terjadi secara keseluruhan
antar komponen dalam sistem. Ini jelas membuktikan bahwa ekologi merupakan
cabang ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk
hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya, serta dengan semua komponen yang
ada di sekitarnya. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem
dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor
abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan
faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan,
dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan
organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling
mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi,
biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani
yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi
yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
Ekologi
mencoba memahami hubungan timbal balik, interaksi antara tumbuh-tumbuhan,
binatang, manusia dengan alam lingkungannya, agar dapat menjawab pertanyaan;
dimana mereka hidup, bagaimana mereka hidup dan mengapa mereka hidup disana.
Hubungan- hubungan tersebut demikian kompleks dan erat sehingga Odum (1971)
menyatakan bahwa ekologi adalah “Environmental Biology“.
B. Rumusan Masalah
1. Terdiri dari jenis apa sajakah ekologi itu?
2. Apakah perbedaan diantara jenis-jenis ekologi tersebut?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui jenis-jenis
ekolog.i
2.
Untuk mengetahui perbedaan
diantara jenis-jenis ekologi tersebut.
D. Manfaat
Adapun
manfaat yang diharapkan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Manfaat teoritis, Untuk mengembangkan pengetahuan tentang ekologi.
2. Memberikan pengertian kepada
masyarakat umum tentang pentingnya menjaga semua jenis-jenis ekologi demi
mencapai kehidupan yang lebih baik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ekologi Hutan
Ekologi
Hutan adalah Ilmu yang mempelajari hubungan antara mahluk hidup dengan
lingkungan. Hubungan ini sangat erat dan komplek sehingga menyatakan bahwa
ekologi adalah biologi lingkungan (Eviromental biology).
Hutan
adalah masyarakat tumbuh-tumbuhan yang dikuasai pohon-pohon dan mempunyai
keadaan lingkungan yang berbeda dengan keadaan diluar hutan. Hubungan antara
masyarakat tumbuh-tumbuhan hutan, margasatwa dan alam lingkungannya begitu erat
sehingga hutan dapat dipandang sebagai suatu system ekologi atau ekosistem.
Ekologi
hutan adalah cabang ekologi yang khusus mempelajari masyarakat atau ekosistem
hutan. Hutan dapat dipelajaridari segi autekologi dan synekologi. Autekologi
mempelajari ekologi suatu jenis pohon atau pengaruh sesuatu faktor lingkungan
terhadap hidup atau tumuhnya satu atau lebih jenis-jenis pohon. Sifat
penyelidikanya mendekati fisiologi tumbuh-tumbuhan. Synekologi mempelajari
hutan sebagai masyarakat atau ekositem misalnya penelitian tentang pengaruh
keadaan tempat tmbuh terhadap komposisi dan produksi hutan.
Pembahasan
ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen
penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor biotik antara lain suhu,
air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk
hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga
berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu
populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu
sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi,
biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani
yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi
yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
Ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim ialah dua wilayah di mana ekolog
(orang yang mempelajari ekologi) kini berfokus.
Ekologi
merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun
70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang
biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan
kehidupannya dengan mengadakan hubungan atarmakhluk hidup dan dengan benda tak
hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.
Para
ahli ekologi mempelajari hal berikut:
·
Perpindahan energi dan materi dari
makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan
faktor-faktor yang menyebabkannya.
·
Perubahan populasi atau spesies
pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya.
·
Terjadi hubungan antarspesies
(interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.
Komponen-komponen
pembentuk ekosistem adalah:
•
Komponen hidup (biotik)
•
Komponen tak hidup (abiotik)
Kedua
komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu
kesatuan yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini
terdiri dari ikan, tumbuhan air, plankton yang terapung di air sebagai komponen
biotik, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral
dan oksigen yang terlarut.
B. Ekologi Laut
Ekologi
laut merupakan ilmu yang mempelajari tentang Ekosistem air laut. Ekosistem air
laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang, dan padang
lamun. Berikut penjelasan tentang ekologi laut.
Habitat
air laut (oceanic) ditandai oleh salinitas tinggi dengna ion Cl- mencapai 55%
terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di
daerah tropik, suhu laut sekitar 25oC. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah
tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan bagian air
yang dingin di bagian bawah disebut daerah thermocline.
Di
daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah
permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari
pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya,
sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik.
Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaan
secara horizontal.
Dikenal
juga dengan terminologi:
·
Integrated Coastal Zone Management
(ICZM) (pengelolaan terpadu wilayah pesisir).
·
Integrated Coastal Zona Planning
and Management (pengelolaan dan perencanaan terpadu wilayah pesisir, dalam
artian pengelolaan pemanfaatan sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan yang
terdapat di kawasan pesisir dengan cara melakukan penilaian secara menyeluruh
(Comprehensive assessment).
·
Integrated Coastal Management
(pengelolaan wilayah pesisir).
·
Integrated Coastal Resources
Management (pengelolaan terpadu sumber daya wilayah pesisir.)
·
Coastal Zone Resources Management
(pengelolaan sumber daya wilayah pesisir).
·
Coastal Resources Management
(pengelolaan sumber daya pesisir).
·
Coastal Zone Management
(pengelolaan wilayah pesisir).
Perlindungan
dan bertelur
·
Mangrove : feeding ground, fishing
ground, spawning ground dan nursery ground banyak spesiesikan dan udang dan
memberikan perlindungan terhadap gelombang.
·
Lamun/seagrass : nursery ground,
daerah pencarian makan bagi mamalia laut.
·
Rumput laut/seaweed : pangan dan
obat-obatan.
Ekosistem
terumbu karang
·
Luas terumbu karang Indonesia
diperkirakan mencapai 60.000 km2, namun hanya 6,2% saja yang kondisinya baik.
·
Tekanan terhadap keberadaan
terumbu karang sebagian besar diakibatkan oleh kegiatan manusia.
·
Kerusakan terumbu karang banyak
ditentukan oleh aktivitas di daratan.
Manfaat
terumbu karang
·
Berperan penting bagi pertumbuhan
sumberdaya perikanan (sebagai feeding ground,fishing ground, spawning ground
dan nursery ground).
·
Mencegah terjadinya pengikisan
pantai (abrasi).
·
Sebagai daya tarik wisata bahari.
·
Secara global terumbu karang
berfungsi sebagai pengendap kalsium yang mengalir dari sungai ke laut.
·
Sebagai penyerap karbondioksida
dan Gas Rumah Kaca (GRK) lainnya.
Ekosistem
padang lamun
·
Lamun merupakan tumbuhan berbunga
yang hidupnya terbenam di dalam laut.
·
Padang lamun ini merupakan
ekosistem yang mempunyai produktivitas organik yang tinggi.
·
Fungsi ekologi yang penting yaitu
sebagai feeding ground, fishing ground, spawning ground dan nursery ground
beberapa jenis hewan yaitu udang dan ikan baranong, sebagai peredam arus
sehingga perairan dan sekitarnya menjadi tenang.
Ekosistem
mangrove
·
Hutan yang terutama tumbuh pada
tanah lumpur aluvial di daerah pantai dan muara sungai yang dipengaruhi pasang
surut air laut.
·
Luas hutan mangrove di Indonesia
merupakan yang terluas di dunia (2,5-3,5 juta Ha,18-23 % luas mangrove di dunia
dan lebih luas dari Brasil).
Fungsi
ekologis:
·
Sebagai peredam gelombang
(termasuk gelombang tsunami), angin dan badai
·
Melindungi daerah pantai dari
bahaya abrasi.
·
Sebagai penyerap nutrien organik,
penahan lumpur dan perangkap sedimen.
·
Penghasil a yang merupakan hasil
dekomposisi dari serasah mangrove.
·
Sebagai daerah asuhan, mencari
makan dan berkembangbiak ikan, udang dan hewan liar lainnya.
C. Ekologi Tanaman
Ekologi
tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara tanaman
dengan lingkungannya. Tanaman membutuhkan sumberdaya kehidupan dari
lingkungannya, danmempengaruhi lingkungan begitu juga sebaliknya lingkungan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Ekologi dibagi atas dua
bagian yaitu Sinekologi dan Autekologi. Pembagian ekologi, tingkatan organisasi
makhluk hidup, tujuan dan perkembangan ekologi tanaman, pembagian ilmu ekologi.
Pada
prinsipnya ditinjau dari biologi, makhluk hidup dapat dibagi atas dua bagian
besar yaitu, hewan dan tumbuhan. Kedua kelompok ini sangat tergantung kepada
faktor-faktor yang ada diluar dirinya baik itu secara langsung maupun tidak
langsung. Dengan kata lain tidak ada satu makhluk hidup pun di dunia ini yang
dapat berdiri sendiri tanpa bergantung dengan faktor lainnya. Faktor luar yang
mempengaruhi kehidupan makhluk hidup ini disebut dengan lingkungan.
Manusia
sebagai makhluk hidup telah terlibat dan tertarik dengan masalah- masalah
lingkungan sejak dahulu kala walaupun mereka tidak mengerti perkataan ekologi
itu sendiri. Dalam masyarakat primitif setiap individu untuk dapat bertahan
hidup memerlukan pengetahuan terhadap alam lingkungannya. Alam lingkungan
(environment) ialah alam diluar organisma yang efektif mempengaruhi kehidupan organisma tersebut.
Setiap tanaman menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian ini berguna
untuk mempertahankan hidupnya.
Ekologi
merupakan gabungan dari dua kata dalam Bahasa Yunani yaitu oikos berarti rumah
dan logos berarti ilmu atau pelajaran. Secara etimologis ekologi berarti ilmu
tentang makhluk hidup dan rumah tangganya. Dengan kata lain defenisi dari
ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Berdasarkan defenisi di atas maka yang dimaksud dengan
Ekologi Tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbale balik antara
tanaman (tumbuhan yang dibudidayakan) dengan lingkungannya. Lingkungan hidup
tanaman dibagi atas dua kelompok yaitu lingkungan biotik dan abiotik. Dari
lingkungan inilah tanaman memperoleh sumberdaya cahaya, hara mineral, dan
sebagainya. Kekurangan, kelebihan atau ketidakcocokkan akan menyebabkan
terjadinya cekaman (stress) pada tanaman.
Berdasarkan
makna ekologi di atas maka jelaslah bahwa ekologi merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari ilmu biologi. Oleh karenanya Ilmu Biologi sering disebut
denganbiologi lingkungan. Ekologi merupakan bagian kecil dari Biologi. Yang
termasuk dalam ruang lingkup biologi ialah organisma, populasi, komunitas,
ekosistem, dan biosfir. Jika kita perhatikan bahasanbahasan dalam mempelajari
ekologi ternyata masing-masing ilmu yang membahas suatu individu/grup tidak
terlepas dari membahas masalah ekologi. Dari penjelasan ini dapat dilihat
ternyata ekologi merupakan ilmu yang cakupannya amat luas.
Pelajaran
mengenai lingkungan hidup organisma sudah dipelajari sebelum kata ekologi itu
sendiri diperkenalkan oleh ahlinya. Nenek moyang kita pada jaman dahulu telah
berupaya untuk memelihara lingkungan, yang terbukti dari mitos mitos yang
muncul seperti ”jangan menebang pohon yang rindang karena ada penghuninya”. Ini
adalah salah satu upaya mereka untuk memelihara ketersediaan air. Mitos-mitos
mengenai pemeliharaan lingkungan ini relatif cukup banyak, karena masing-masing
suku yang ada di Indonesia memilikinya. Gambaran ini memperlihatkan bahwa
manusia merupakan organisma yang memiliki kekekuatan penuh yang mempengaruhi
lingkungan dan sebaliknya. Pengetahuan Ekologi berkembang sejalan dengan
perkembangan peradaban manusia itu sendiri.
Tujuan
utama mempelajari ekologi tanaman adalah memperoleh hasil yang optimal dari
teknik budidaya yang dilakukan dan menjaga lingkungan agar terhindar dari
kerusakan sebagai warisan untuk anak cucu kita
Lingkungan
akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan tanaman dan organisme lain yang
hidup di muka bumi. Oleh sebab itu pengetahuan tentang lingkungan tumbuh
tanaman sangat dibutuhkan agar budidaya tanaman yang dilakukan dapat
menghasilkan produksi yang optimum. Dalam agroekosistem lingkungan tumbuh
tanaman menjadi bahan pertimbangan dalam rancang bangun aktivitas budidaya yang
akan dilakukan. Desain lanskap dari budidaya tanaman juga sangat tergantung
pada lingkungan. Lingkungan akan mempengaruhi jenis tanaman yang sesuai untuk
dibudidayakan pada kawasan, penjadwalan dan teknik budidaya yang digunakan.
Oleh karenanya pengetahuan tentang lingkungan sangat penting artinya bagi
sektor pertanian.
D. Ekologi Serangga
Ekologi
serangga mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi dan kelimpahan
serangga. Pengetahuan tentang ekologi serangga hama pascapanen merupakan dasar
penerapan pengendalian hama terpadu (PHT).
Saat ini, pemodelan dengan komputer untuk pengendalian hama pascapanen
telah banyak dikembangkan. Kesemuanya
berbasis pada pengetahuan ekologi serangga.
Sifat
struktur penyimpanan secara umum adalah kondisinya yang stabil dibandingkan
lingkungan alami dan ketersediaan pangan yang melimpah. Karakter penyimpanan ini menguntungkan hama
gudang, walaupun adakalanya terjadi kelangkaan sumber makanan. Serangga hama di penyimpanan, terutama
hama-hama penting adalah serangga yang telah teradaptasi pada lingkungan
penyimpanan dengan baik, karena:
·
Habitat penyimpanan merupakan
reservoir alaminya
·
Toleransinya yang tinggi terhadap
faktor fisik di penyimpanan.
·
Keragaman perilaku makan pada
berbagai bahan simpan.
·
Laju reproduksi yang tinggi.
·
Kemampuan yang tinggi dalam
menemukan lokasi sumber makanan.
·
Kemampuan bertahan hidup dalam
kondisi tanpa pangan.
·
Adaptasi morfologi (ukuran kecil,
bentuk pipih, gerakan cepat dll.)
Studi
ekologi yang dilakukan pada kondisi yang mirip dengan tempat penyimpanan lebih
berguna untuk mengembangkan program pengendalian. Dengan demikian dapat diperoleh lebih banyak
gambaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi dan kelimpahan hama
pada kondisi nyata.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENYEBARAN DAN KELIMPAHAN HAMA GUDANG
1. SUHU, KADAR AIR BIJI DAN SUMBER MAKANAN
2. Masa perkembangan
3. Ketahanan hidup/survival
4. Produksi telur
INTERAKSI
ANTARINDIVIDU DAN ANTARSPESIES
1.
Intraspesifik (antarindividu)
Interaksi antarindividu dalam satu spesies menentukan
distribusi dan kelimpahan serangga. Pada
kepadatan populasi rendah, laju pertumbuhan biasanya kecil karena kesulitan
untuk menemukan pasangan seksual misalnya.
Ketika populasi bertambah, laju pertumbuhan meningkat secara
eksponensial karena kelimpahan sumber makanan dan kesesuaian lingkungan. Sejalan dengan pertambahan populasi yang
tinggi, terjadi kompetisi/persaingan untuk makan dan perkawinan sehingga
menimbulkan efek negatif bagi populasi.
Pada spesies tertentu bahkan terjadi kanibalisme terhadap serangga dalam
stadium inaktif (telur dan pupa).
Walaupun demikian, tekanan populasi seperti ini jarang terjadi karena
kecenderungan migrasi bila populasi meningkat.
Kompetisi umumnya terjadi pada populasi di penyimpanan yang kosong,
sarana transportasi maupun peralatan pengolahan di mana jumlah makanan relatif
sedikit.
2.
Interspesifik (antarspesies)
Interaksi antarspesies juga mempengaruhi laju pertumbuhan
suatu spesies serangga. Berbagai pola
interaksi ditemukan di penyimpanan, yaitu:
·
Suksesi, yaitu pergantian
dominansi spesies pada pernyimpanan kerena perubahan lingkungan dan sumber
makanan. Pada saat awal yang dominan
adalah hama primer, kemudian digantikan hama sekunder, selanjutnya mungkin
serangga pemakan cendawan atau sisa-sisa.
·
Kompetisi, terjadi bila dua
spesies hama memiliki relung ekologis yang sama (bandingkan dengan suksesi
dimana masing-masing spesies memiliki peran berbeda.)
·
Predasi, bisa oleh spesies
predator (misal kepik Xylocoris sp.) atau spesies hama yang menjadi karnivor
fakultatif pada kondisi ekstrim.
·
Parasitisme, kebanyakan
Hymenoptera famili Trichogrammatidae, Bethylidae, dan Pteromalidae menjadi
parasitoid hama gudang. Termasuk
parasitisme adalah serangan mikroorganisme seperti protozoa, bakteri dan
cendawan entomophaga penyakit terhadap hama pascapanen.
E. Ekologi Air
Tawar
Ekologi
air tawar sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Air tawar sendiri
penting karena ia adalah sumber air rumah tangga dan industri yang murah,
komponen air tawar merupakan merupakan daur hidrologis, dan ekosistem air tawar merupakan sistem
disporsal / pembuangan yang mudah dan murah.
Beberapa
faktor pembatas dalam Ekosistem air tawar diantaranya :
1. Kejernihan.
2. Temperatur.
3. Arus.
4. Oksigen.
5. Garam biogenik dalam air.
Ciri-ciri
ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya
kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak
adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum
hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya
telah beradaptasi.
Ekosistem
air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem
air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah
sungai.
1. Air tergenang/ lentik (asal kata lenis = tenang) contoh : danau, kolam,
dan rawa dan mangrove.
2. Air mengalir / lotik (asal kata lotus = tercuci) contohnya: mata air,
aliran air/sungai dan selokan.
F. Perbedaan
Jenis-jenis Ekologi
Setiap
jenis ekologi memiliki ruang lingkup tersendiri. Oleh karena itu antara satu
jenis ekologi dengan ekologi yang lain memiliki perbedaan. Dalam makalah ini
hanya dibahas 5 jenis ekologi saja yaitu ekologi hutan, ekologi laut, ekologi
tanaman, ekologi serangga, dan ekologi air tawar. Perbedaan jenis-jenis ekologi
tersebut antara lain :
·
Ekologi hutan adalah cabang
ekologi yang khusus mempelajari masyarakat atau ekosistem hutan
·
Ekologi laut merupakan ilmu yang
mempelajari tentang ekosistem air laut.
·
Ekologi tanaman adalah ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara tanaman dengan lingkungannya.
·
Ekologi serangga mempelajari
faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi dan kelimpahan serangga.
·
Ekologi air tawar merupakan ilmu
yang mempelajari tentang ekosistem air tawar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pembahasan maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Ekologi terdiri dari beberapa jenis. Contohnya yaitu ekologi hutan,
ekologi laut, ekologi tanaman, ekologi serangga, dan ekologi air tawar.
2. Setiap jenis ekologi memiliki
cakupan yang berbeda-beda.
B. Saran
1.
Sebagai mahasiswa seharusnya lebih
memperdalam ilmu pengetahuan sesuai dengan bidangnya sehingga mempunyai skill.
2.
Di harapkan lebih menyempurnakan makalah ini.
3.
Mahasiswa harus menjadi center learning
student dalam perkuliahan sehingga mahasiswa yang lebih kreatif.
DAFTAR
PUSTAKA
Ramsaroza.blogspot.com
Comments
Post a Comment